Novel Bidadari Bidadari Surga

Ilustrasi Bidadari Bidadari Surga

Resensi Novel Bidadari Bidadari Surga karya Tere Liye. Pernahkah Anda membaca novel Hafalan Sholat Delisa? Moga Bunda di Sayang Allah?Atau secara tidak sengaja menemukan novel Sunset Bersama Rosie di rak toko buku? Hingga akhirnya Anda mendapatkan rekomendasi untuk membaca Bidadari Bidadari Surga dan Anda terpaksa mencari versi ebooknya? (Tentu saja karena Anda dan saya adalah mahasiswa yang tidak punya cukup uang untuk membeli buku)

Saya akan sedikit berbagi, istilah kerennya adalah meresensi, novel Bidadari Bidadari Surga ini. Alur cerita dari novel ini menggunakan alur maju-mundur-maju-mundur-maju-mundur-maju. Alur maju-mundur ini bagi sebagian pembaca akan membingungkan karena membuat pikiran kita berpikir secara zig-zag dan tidak urut sesuai dengan kronologis. Oke, langsung saya mencoba membahas bagian isi dari novel ini.

 "PULANGLAH. Sakit kakak kalian semakin parah. Dokter bilang mungkin minggu depan,
mungkin besok pagi, boleh jadi pula nanti malam. Benar-benar tidak ada waktu lagi. Anak
anakku, sebelum semuanya terlambat, pulanglah...." adalah sebuah SMS pembuka dari novel ini.

Setelah melalui sebuah intro empat penjuru tiba-tiba kita "di kenalkan" dengan sosok dalimunte, seorang profesor bidang fisika yang terpaksa pergi dari simposium internasional karena mendapatkan sms dari kampung bahwa kakaknya, laisa, sedang sakit keras.

Kemudian kita di perkenalkan dengan ikanuri dan wibisana yang sering disebut dengan "sigung". Pemuda yang sangat menggemari dunia otomotif dan ingin mendirikan pabrik spare-part kelas dunia ini juga terpaksa pulang dari rencana tender di italia setelah membaca sms.

Dua puluh ribu kilometer dari kota roma, di daerah gunung semeru si bungsu, yashinta, sedang melakukan penelitian dan konservasi tentang alam juga terpaksa pulang karena sms. Setelah membaca sms, semua pulang dengan segala macam cerita untuk sampai di kampung halaman dan bertemu dengan laisa.

Cerita yang sangat indah dan penuh perenungan dalam novel ini di tutup dengan sebuah kalimat yang sangat indah. Ketika Yashinta akhirnya memutuskan untuk menikah. Dan semua adik-adik dari laisa akhirnya menikah dan meneruskan kisah mereka masing masing.

"Bagai parade sejuta kupu-kupu bersayap kaca.
Menerobos atap rumah, turun dari langit-langit kamar, lantas
mengambang di atas ranjang.
Lembut menjemput.
Kak Laisa tersenyum untuk selamanya. Kembali.
Senja itu, seorang bidadari sudah kembali di tempat terbaiknya
Bergabung dengan bidadari-bidadari surga lainnya."

Buku Karya Tere Liye :
Hafalan Sholat Delisa, publikasi tahun 2005
Moga Bunda di Sayang Allah, publikasi tahun 2006
The Gogons : James and Incridible Incident, publikasi tahun 2006
Sang Penandai, publikasi tahun 2006
Bidadari Bidadari Surga, publikasi tahun 2008
Rembulan Tenggelam di Wajahmu, publikasi tahun 2009
Burlian (Serial Anak-Anak Mamak, Buku 2), publikasi tahun 2010
Pukat (Serial Anak-Anak Mamak, Buku 3), publikasi tahun 2010
Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin, publikasi tahun 2010
Eliana (Serial Anak-Anak Mamak Buku 4), publikasi tahun 2011
Ayahku (Bukan) Pembohon, publikasi tahun 2011
Sunset Bersama Rosie, publikasi tahun 2011
Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah, Publikasi Tahun 2012
Berjuta Rasanya. Kemungkinan Akan di terbitkan tahun 2012 ini

Sudah tahu kan kalau novel Bidadari Bidadari Surga akan di jadikan film? Apakah film ini akan memperoleh jumlah penonton lebih banyak daripada film Hafalan Sholat Delisa? dan apakahah Film ini nantinya akan memecahkan rekor penonton film yang di miliki oleh Ayat Ayat Cinta? Yuk simak perkembangan film ini di official fan page Bidadari Bidadari Surga

Peresensi :

Muh. Mu'thi Ali Febriyanto

Ketua Bidang Organisasi

PC IMM Karanganyar 2011-2012
download the ebook here